
Freepik.com
Aktivitas produksi memang berdampak positif bagi perekonomian. Namun, hal ini juga memicu tantangan dalam konteks pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan limbah industri menjadi salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dengan baik.

Pengelolaan Limbah Industri yang Tepat
Pada dasarnya, limbah industri yang tidak diolah dengan tepat dapat memberikan dampak serius bagi lingkungan sekitar. Hal tersebut memicu berbagai dampak buruk seperti pencemaran tanah, polusi udara, hingga polusi air.
Secara tidak langsung, masalah ini dapat berdampak terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup, jika tidak tertangani dengan baik. Berikut beberapa langkah pengolahan limbah industri yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem lingkungan.
Pengurangan Sumber Limbah
Umumnya, terdapat beberapa jenis limbah yang dihasilkan dalam aktivitas industri. Misalnya seperti limbah padat, cair, gas, hingga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Jika tidak tertangani dengan baik, tentu berbagai limbah industri tersebut bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara yang paling efektif dan relevan, guna meminimalkan dampak buruk terhadap ekosistem alam secara keseluruhan.
Pengolahan limbah industri bisa dimulai dengan langkah preventif simpel. Hal ini dapat direalisasikan melalui dua cara efektif, seperti:
- Efisiensi proses produksi: Menerapkan proses produksi dengan peralatan yang lebih efisien, mengurangi waktu produksi, atau mengoptimalkan bahan baku.
- Penggunaan bahan baku: Bahan baku yang lebih sedikit dan ramah lingkungan dapat mengurangi limbah hasil industri.
Melakukan Daur Ulang
Daur ulang dan penggunaan kembali menjadi salah satu cara pengelolaan limbah industri yang umum dilakukan. Faktanya, hal ini bisa diaplikasikan untuk pengolahan limbah industri dalam skala besar.
Sebagai contoh, menggunakan limbah kertas untuk didaur ulang menjadi produk kertas baru. Selain itu, langkah penggunaan kembali dapat diterapkan pada pengolahan air limbah yang digunakan untuk irigasi atau diolah kembali menjadi air bersih untuk proses produksi.
Waste Treatment
Umumnya, waste treatment menjadi cara terbaik untuk mengolah limbah industri dalam skala besar. Langkah ini mencakup beberapa hal seperti:
- Filtrasi: Memisahkan padatan/kontaminan/partikel padat melalui proses penyaringan.
- Pengendapan: Menghilangkan zat atau partikel yang tidak larut dalam air dengan menambahkan zat pengendap.
- Pengomposan: Mengurai limbah organik melalui proses biologis dengan menambahkan bakteri pengurai khusus.
- Insinerasi: Membakar limbah padat untuk mengurangi volume dan masanya. Proses ini dilakukan pada suhu tinggi dengan alat yang disebut incinerator.
- Sanitary Landfill: Menimbun limbah kemudian dipadatkan dalam tempat cekung. Lalu, limbah akan ditutup menggunakan lapisan tanah. Metode ini efektif untuk mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pemanfaatan Energi Terbarukan
Pengelolaan limbah industri bisa dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan. Dalam hal ini, pelaku usaha bisa memanfaatkan penggunaan energi surya atau angin.
Namun, penting untuk diingat bahwa cara tersebut tidak untuk menggantikan pengolahan limbah secara keseluruhan. Metode ini dijadikan sebagai alternatif yang bisa dilakukan, agar limbah hasil produksi dapat diminimalisir.
Penggunaan energi terbarukan juga bisa dilakukan untuk mengurangi dampak emisi gas rumah kaca. Hal ini menjadi alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek buruk dari global warming.
Sebagai catatan, pengolahan limbah industri sendiri sudah diatur jelas dalam peraturan pemerintah. Secara gamblang, pemerintah mengeluarkan peraturan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan yang dikeluarkan menjadi harapan baru untuk menerapkan langkah pengelolaan limbah industri yang paling tepat. Berbagai rekomendasi pengelolaan limbah di atas dapat menjadi jembatan terbaik untuk menyelamatkan ekosistem alam dari resiko pencemaran.