
Istock
Pekerjaan di lingkungan offshore, seperti pengeboran minyak dan gas laut lepas, termasuk dalam kategori aktivitas dengan risiko tinggi. Pasalnya, pekerja harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca ekstrem, kemungkinan jatuh ke laut, hingga paparan zat berbahaya setiap hari. Di situasi semacam ini, keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Salah satu upaya tersebut yakni dengan mematuhi penggunaan APD untuk pekerjaan offshore.

Memahami Standar APD untuk Pekerjaan Offshore dan Jenis Peralatannya
Di industri minyak dan gas, terutama yang berbasis offshore, penggunaan APD merupakan kewajiban. Bahkan ini diatur ketat oleh regulasi keselamatan kerja nasional maupun internasional. Sehingga pekerja offshore wajib mengenali, menggunakan, sekaligus merawat APD secara benar.
Tak hanya sebagai formalitas, APD yang sesuai standar juga menjadi bentuk nyata komitmen terhadap keselamatan kerja. Setiap jenisnya dirancang guna melindungi bagian tubuh tertentu dari risiko spesifik.
Beberapa APD bahkan bisa menyelamatkan nyawa ketika kondisi darurat seperti kebakaran atau jatuh ke laut. Berikut ini adalah tujuh jenis APD paling krusial dan wajib tersedia dalam setiap proyek lepas pantai.
1. Rompi Pelampung (Life Jacket)
Jaket pelampung merupakan APD untuk pekerjaan offshore yang keberadaannya tidak bisa ditawar. Apalagi pekerjaan ini punya risiko jatuh ke laut cukup tinggi. Rompi dirancang untuk menjaga tubuh tetap mengapung di permukaan air. Sekaligus membantu penyelamatan saat terjadi kecelakaan laut.
Secara umum rompi pelampung sudah lengkap dengan peluit, lampu darurat, dan pita reflektif. Bagi perusahaan, pastikan saat membeli memilih jenis yang bersertifikasi SOLAS. Selain itu, upayakan pelampung pas di badan pengguna agar tidak lepas saat digunakan.
2. Helm Keselamatan (Safety Helmet)
Selanjutnya sada helm keselamatan yang berfungsi melindungi kepala dari benturan benda keras, jatuhan alat, atau kontak dengan struktur logam. Helm untuk pekerja offshore harus memenuhi standar seperti ANSI Z89.1 atau SNI ISO 3873.
Biasanya turut dilengkapi dengan tali dagu serta pelindung tambahan di bagian leher. Helm sebaiknya juga memiliki ventilasi dan bantalan dalam yang nyaman. Ini bertujuan supaya bisa pekerja pakai dalam jangka waktu lama tanpa mengganggu aktivitas.
3. Masker atau Respirator
Di lingkungan tertutup atau saat bekerja dengan bahan kimia tertentu, respirator menjadi perlengkapan vital. Ini penting dalam melindungi sistem pernapasan dari debu, uap, gas berbahaya, atau partikel kimia. Jenis respirator bisa berupa masker dengan filter partikel (seperti N95), respirator cartridge, atau SCBA tergantung tingkat risiko dan paparan.
4. Kacamata
APD untuk pekerjaan offshore yang juga tak kalah penting adalah kacamata pelindung. Khususnya bagi pekerja yang berada di area las, grinding, atau pengolahan zat kimia. Fungsi utamanya yaitu untuk melindungi indera penglihatan dari partikel terbang, percikan cairan kimia, dan uap panas. Jenis kacamata harus memenuhi standar ANSI Z87.1 dan memiliki fitur anti-kabut serta anti gores.
5. Pelindung Telinga
Kebisingan ekstrem dari mesin, turbin, dan alat berat bisa merusak pendengaran secara permanen. Oleh karena itu, pelindung telinga menjadi APD wajib. Terutama bagi teknisi maupun operator yang berada dekat dengan sumber suara bising.
Secara umum, produk pelindung telinga tersedia dalam bentuk ear plug fleksibel atau ear muff yang menutup seluruh telinga. Di lingkungan berisiko tinggi, pastikan memilih produk dengan Noise Reduction Rating (NRR) yang memadai sesuai kondisi lapangan.
6. Sepatu Keselamatan
Kaki menjadi bagian tubuh yang paling sering terkena risiko tertimpa benda berat atau tergelincir. Oleh karena itu, sepatu safety di offshore harus memiliki pelindung logam di ujung (steel toe cap), sol anti slip, dan tahan bahan kimia. Selain itu, pastikan sudah memenuhi standar SNI atau EN ISO 20345. Penggunaannya juga harus selalu bersih dari oli atau lumpur.
7. Wearpack
Terakhir APD proyek lepas pantai yakni wearpack atau pakaian pelindung yang biasanya satu stel dari leher hingga pergelangan kaki. Pakaian ini harus terbuat dari bahan tahan api, tidak mudah robek, dan nyaman dalam waktu lama. Pembuatannya biasanya menggunakan bahan khusus seperti Nomex atau Proban. Serta memiliki strip reflektif agar tetap terlihat di area minim cahaya.
Wajib menjadi catatan bahwa kecelakaan kerja di laut bisa terjadi kapan saja. Namun dengan perlindungan yang tepat, dampaknya bisa terminimalisir secara signifikan. Ingat, keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama. Dengan disiplin serta kesadaran penuh terhadap penggunaan APD untuk pekerjaan offshore, maka lingkungan kerja menjadi semakin aman dan produktif.