
pixabay.com
Materi penyuluhan keamanan pangan sangat penting diberikan kepada pelaku usaha dan individu sebagai upaya untuk menjaga kesehatan manusia. Kesehatan manusia adalah hal utama yang sangat perlu diperhatikan.
Hal ini bukan hanya sekedar bebas dari penyakit ataupun cacat, tapi mencakup berbagai keadaan seperti fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Secara umum, keamanan pangan ialah keadaan atau kondisi suatu pangan yang terbebas dari pencemaran kimia, biologis, maupun fisik yang bisa mengancam kesehatan manusia.
Banyak pihak yang terlibat untuk mencapai keamanan pangan yang aman dan sehat, mulai dari pemerintah, produsen hingga konsumen. Oleh sebab itu, berbagai upaya terus digiatkan demi mewujudkan keamanan pangan tersebut.

Beberapa Materi Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha dan Individu sesuai dengan Amanat UU No. 18 Tahun 2012
Tertulis dalam UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan, bahwa negara wajib merealisasikan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang secara merata di seluruh Indonesia, baik di daerah maupun tingkat nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan program yang konsisten dan berkesinambungan agar pangan yang aman, bermutu, serta bergizi menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Untuk mendukung hal ini, Badan POM melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha melakukan kegiatan sosialisasi keamanan pangan bagi individu. Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan individu tentang keamanan pangan serta meningkatkan kapasitas mereka dalam menerapkan praktik keamanan pangan di masyarakat.
Dalam materi penyuluhan keamanan pangan, terdapat lima kunci keamanan pangan yang dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Melalui pemahaman ini, individu diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan keamanan pangan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat luas.
Lima Kunci Keamanan Pangan untuk Menjaga Kesehatan
Lima kunci keamanan pangan meliputi menjaga kebersihan, memilah dan memilih bahan mentah maupun matang, memasak dengan benar, menjaga suhu makanan, serta menggunakan bahan baku dan air yang aman. Dengan menerapkan kelima kunci tersebut, kesehatan dapat terjaga dan risiko keracunan makanan dapat dikurangi.
Menjaga kebersihan berarti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum, selama, dan setelah proses memasak serta menjaga kebersihan dapur dan peralatan. Memilah bahan mentah dan matang sangat penting untuk mencegah kontaminasi silang, seperti memisahkan daging dengan sayur.
Memasak makanan dengan benar hingga kematangan sempurna, terutama daging, telur, dan ikan, serta menyimpan makanan pada suhu yang tepat juga sangat krusial. Penggunaan bahan baku berkualitas dan air bersih menjadi kunci utama keamanan pangan.
Peran Pelaku Usaha dan Standar Keamanan Pangan
Selain individu dan pemerintah, pelaku usaha memiliki peran penting dalam menjaga keamanan pangan. Pelaku usaha wajib mengikuti prosedur yang berlaku dengan baik, menggunakan bahan baku aman dan berkualitas tinggi.
Standar keamanan pangan seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan ISO 22000:2018 menjadi pedoman utama untuk memastikan keamanan produk pangan.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik pada tingkat nasional, daerah, maupun perseorangan.
Untuk itu, perlu program yang konsisten dan berkesinambungan agar pangan yang aman, bermutu, dan bergizi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hingga kini, banyak industri skala kecil hingga menengah telah terdaftar sebagai Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dengan nomor resmi sebagai bagian dari sistem keamanan pangan.
IRTP memiliki peranan penting dalam sistem keamanan pangan Indonesia. Sebagian besar IRTP merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tersebar luas di seluruh pelosok negeri.
Mengingat potensi ekonomi yang strategis sekaligus risiko produk yang ada, sangat penting untuk menyelaraskan pertumbuhan IRTP yang cepat dengan peningkatan keamanan dan mutu produknya guna menjaga kepercayaan konsumen dan kesehatan masyarakat.
Dengan banyaknya masalah terkait produk pangan yang tidak aman dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang, penyuluhan keamanan pangan sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman semua pihak. Upaya bersama diharapkan dapat menjamin masyarakat Indonesia mengonsumsi pangan yang lebih aman dan sehat.