
pexels.com
Pelatihan K3 pertambangan diperlukan mengingat pekerjaan ini memiliki tingkat risiko tinggi. Padahal keselamatan dan kesehatan kerja menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Hal ini juga sudah ada aturan dan undang-undang yang melandasinya. Industri pertambangan memiliki tingkat risiko tinggi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Karena alasan inilah sertifikat K3 menjadi salah satu bagian penting yang perlu dimiliki para pekerja pertambangan.
Dengan memiliki sertifikat K3 tentu pekerja sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja. Keterlibatan para pekerja tambang dalam pelatihan tidak dianggap sepele. Ada banyak pelatihan agar lolos K3 pertambangan.

Jenis Pelatihan K3 Pertambangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diatur dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi pasal 5 ayat 1 no 555.K/26/M.PE/1995. Dalam pasal ini berisikan tentang pemimpin perusahaan maupun siapa saja yang bertanggung jawab atas beroperasinya kegiatan pembangunan harus mampu menciptakan suasana kerja sehat dan menjalankan prosedur keselamatan kerja.
Mengingat pentingnya K3 pertmbangan maka dibuat komite keselamataan yang memiliki tanggung jawab di tiap satuan kerja. Memiliki tugas konsultan kebijakan saat proses kerja untuk memprioritaskan keselamatan para pekerjanya. Adapun jenis-jenis latihan kerja dalam sektor pertambangan antara lain:
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya jika pelatihan K3 pertambangan wajib diikuti oleh semua pekerja tambang. Training ini bertujuan untuk mempersiapkan pekerja dalam menghadapi berbagai kondisi yang bisa saja terjadi di lokasi kerja. Pelatihan K3 terdiri dari berbagai aspek, mulai dari penggunaan alat pelindung diri (APD), evakuasi darurat dan penanggulangan kebakaran.
Sebagai pekerja tambang penting untuk mengetahui prosedur keselamatan untuk menghindari risiko kecelakaan yang bisa saja terjadi. Karena itu, pelatihan K3 menjadi hal utama yang harus dilakukan.
Pelatihan P3K
Pelatihan K3 pertambangan selanjutnya yaitu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K. Kecelakaan di tempat kerja bisa saja terjadi. Sehingga dibutuhkan penanganan medis segera untuk mengatasi masalah yang muncul. Karena itu, para pekerja juga dilatih untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan sebelum tenaga medis profesional datang.
Pelatihan Penanganan Bahan Berbahaya
Dalam industri pertambangan penggunaan bahan berbahaya sering digunakan. Karena itu, untuk mengatasi risiko terkena bahan berbahaya, para pekerja tambang harus memahaminya. Sehingga saat terkena bahan kimia, gas beracun atau bahkan bahan peledak para pekerja dapat mengatasi, menyimpan atau bahkan mengolah bahan berbahaya dengan aman. Potensi bahaya yang bisa terjadi kapan saja ini bisa teratasi dengan cepat. Sehingga risiko terpapar benda berbahaya tersebut akan cepat teratasi.
Pelatihan Penanganan Bencana
Aktivitas pertambangan biasanya dilakukan di area yang rawan bencana. Misalnya tanah longsor, banjir dan gempa bumi. Untuk bisa mengantisipasi kondisi tersebut para pekerja tambang perlu melakukan pelatihan bencana alam. Tujuan dari pelatihan ini yaitu untuk dapat mempersiapkan pekerja saat menghadapi berbagai masalah darurat yang disebabkan oleh bencana alam.
Para pekerja akan memahami tanda-tanda yang bisa dilihat ketika akan terjadi bencana alam. Setelah itu, melakukan prosedur evakuasi yang tepat dan bertindak cepat untuk mengurangi risiko dampak dari bencana alam.
Sebagai pekerja pertambangan ada banyak risiko yang dapat dihadapi. Karena itu, para pekerja harus mengikuti pelatihan terlebih dulu. Tujuannya agar keselamatan kerja dapat terjaga sehingga pertambangan harus taat terhadap hukum dan aturan. Banyaknya jenis pelatihan K3 pertambangan harus diketahui secara jelas. Tujuannya agar para pekerja dapat melindungi diri mereka dari berbagai macam bahaya yang dapat muncul.